Alfian Firlansyah, Mahasiswa Teknik Komputer yang Berhasil Mendapatkan Global Certificate TensorFlow Developer Certificate Dari Google Developers Certification

Alfian Firlansyah, salah satu mahasiswa program studi Teknik Komputer, JTIK FT UNM berhasil mendapatkan sertifikat TensorFlow dari Google Developers Certification (6/8). 

Sertifikasi TensorFlow Developer Certificate (TFDC) merupakan bagian dari program Google Developers Certification yang bertujuan agar tersedia sertifikat terpercaya yang diakui oleh komunitas dan perusahaan secara global. 

TFDC ini dimaksudkan sebagai sertifikat dasar bagi siswa, developer, dan data scientists yang ingin menunjukkan keterampilan Machine Learning melalui pembuatan dan pelatihan model menggunakan TensorFlow. 

Biaya yang diperlukan untuk mengikuti ujian TensorFlow sebesar $100 atau sekitar Rp.1.573.000, namun Alfian dapat mengikuti ujian tersebut secara gratis berkat program Bangkit Academy.

Program ini terdiri dari ujian penilaian yang dikembangkan oleh tim TensorFlow. Seorang TensorFlow Developer yang lulus ujian dapat bergabung dengan Jaringan Sertifikat TensorFlow dan menampilkan sertifikat serta lencana mereka di resume, GitHub, dan platform media sosial termasuk LinkedIn, sehingga memudahkan untuk berbagi tingkat keahlian TensorFlow mereka dengan dunia. 

Ujian sertifikat ini menguji pengetahuan dasar developer dalam mengintegrasikan Machine Learning ke dalam alat dan aplikasi. Developer memerlukan pemahaman tentang pembuatan model TensorFlow menggunakan Computer Vision, Convolutional Neural Networks, Natural Language Processing, serta real-world Image data dan strategis. 

Agar berhasil mengikuti ujian, minimal peserta harus paham dengan: 

  1. Prinsip dasar Machine Learning dan Deep Learning. 
  2. Membangun model Machine Learning menggunakan TensorFlow 2.x
  3. Membangun pengenalan gambar (image recognition), deteksi objek, algoritma pengenalan teks dengan Deep Neural Networks (DNN) dan Convolutional Neural Networks (CNN) . 
  4. Menggunakan real-world Image data dalam berbagai bentuk dan ukuran untuk memvisualisasikan perjalanan gambar melalui konvolusi untuk memahami bagaimana komputer “melihat” informasi, training dan akurasi. 
  5. Mengeksplorasi strategi untuk mencegah overfitting, termasuk augmentasi dan dropouts. 
  6. Menerapkan neural networks untuk memecahkan masalah Natural Language Processing (NLP) menggunakan tensorFlow. 

Alfian menyampaikan bahwa keberhasilan memperoleh sertifikasi global TFDC ini berkat latihan yang tiada hentinya ia lakukan. “Saya selalu latihan dengan menyelesaikan berbagai studi kasus, dan juga menyelesaikan seluruh tahap pembelajaran saya di Bangkit sehingga saya terbiasa dan skill meningkat”, ujarnya.

Waktu test yang diberikan ialah 5 jam, dengan 5 soal kasus yang berbeda-beda dengan menggunakan PyCharm Environment. Saat ditanya apa kendala yang dihadapi saat mengerjakan test, Alfian menjelaskan bahwa koneksi internet sangat berpengaruh dalam pengerjaan test tersebut. “Paling lama itu download dataset dan training model sampai dapat yang optimal dengan soal kasus yang beda-beda ketentuannya, belum lagi model yang sudah dibuat diuji oleh sistem apakah sesuai atau belum untuk mendapatkan skor terbaik. Jadi koneksi internet sangat berpengaruh”, ujarnya.

Walaupun terdapat sedikit kendala, namun akhirnya Alfian lulus dengan skor sempurna yaitu 25, karena  untuk lulus TFDC minimal peserta harus mendapatkan skor 23. 

(Link Credential: https://scq.io/KRrWDNf) 

Adapun manfaat yang didapatkan oleh Alfian setelah mendapat TFDC diantaranya:

  1. Belajar sesuatu yang baru tentang Machine Learning menggunakan TensorFlow 
  2. Diakui oleh orang lain di komunitas TensorFlow global. 
  3. Sertifikat yang diperoleh dapat dibagikan di resume dan platform jejaring sosial seperti LinkedIn sekaligus diakui sebagai kandidat teratas bagi perekrut yang mencari developer TensorFlow tingkat pemula.